Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Lebih Dekat Tes Psikotes Koran Atau Tes Pauli Kraepelin

Mengerjakan psikotes koran atau tes Pauli Kraepelin merupakan sebuah tantangan tersendiri. Padahal tes ini merupakan salah satu jenis psikotes yang hampir selalu muncul pada tes melamar pekerjaan. Tes ini disebut tes koran karena soal yang diberikan berupa lembaran kertas besar seukuran koran.

Mengenal Lebih Dekat Tes Psikotes Koran Atau Tes Pauli Kraepelin

Mengenal Seluk Beluk Tes Koran Pauli Kraepelin

Tes ini dikembangkan oleh seorang Emil Kraepelin yang merupakan psikiater. Tes ini pertama kali digunakan untuk melakukan diagnosa penyakit gangguan otak seperti dementia ataupun alzheimer. Kemudian tes ini dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Dr. Richard Pauli bersama Prof. Dr. Vanmethod dan Dr. Wilhelm Arnold untuk menilai kepribadian seseorang. Karena alasan itulah; jenis psikotes ini juga populer disebut tes Pauli-Kraepelin.

Soal pada psikotes koran berupa sejumlah angka yang diletakkan berjajar dengan pola perhitungan berbeda pada tiap baris maupun kolomnya. Untuk memperoleh nilai terbaik pada tes ini; maka seluruh soal harus selesai dikerjakan sebelum waktu yang disediakan habis. Faktor tekanan mental karena waktu yang terbatas serta kelelahan yang membuat konsentrasi menurun menjadi tantangan yang membuat psikotes ini seringkali dirasa sangat sulit.

Aspek Yang Dinilai Pada Tes Pauli Kraepelin

Ada beberapa aspek yang dinilai pada psikotes berupa tes Pauli Kraepelin ini. Memahami apa saja aspek yang dinilai dapat menjadi acuan untuk mencari strategi terbaik memaksimalkan hasil pada tes ini.

1. Konsentrasi

Tingkat konsentrasi seseorang dapat dinilai melalui tes ini. Jumlah soal yang banyak dengan perhitungan atau operasi hitung yang berbeda membuat soal ini bisa sangat melelahkan. Faktor tekanan psikologis karena soal yang banyak dan waktu yang terbatas juga dapat membuat konsentrasi menjadi buyar.

2. Keuletan

Tingkat keuletan seseorang menyelesaikan masalah juga dapat dinilai dengan tes ini. Kemauan dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan waktu yang terbatas akan benar – benar diuji saat menjalani tes koran.

3. Tingkat Emosional

Tekanan psikologis tinggi karena soal yang rumit, banyak dan waktu terbatas akan berpengaruh langsung pada emosi seseorang. Kemampuan mengendalikan emosi merupakan bagian dari penilaian psikotes koran atau tes Pauli Kraepelin.

4. Kemampuan Adaptasi

Perubahan operasi matematikan yang berbeda – beda menuntut kemampuan beradaptasi pada tataran cara berpikir dan tindakan. Hal inilah yang dinilai karena akan mempengaruhi kemampuan seseorang beradaptasi dengan lingkungan baru.

Beberapa Tips Mengerjakan Tes Pauli Kraepelin


Ada beberapa tips sederhana yang dapat menjadi referensi dalam menghadapi tes Pauli Kraepelin dengan sukses.